Jadwal solat

Friday, June 12, 2009

Kwashiorkor

PENGERTIAN

Secara umum kwashiorkor merupakan salah satu bentuk sindroma dari gangguan yang dikenali sebagai Malnutrisi Energi Protein (MEP) Dengan beberapa karakteristik berupa edema dan kegagalan pertumbuhan, depigmentasi, dan hyperkeratosis.Kwashiorkor atau busung lapar adalah suatu sindrom yang diakibatkan defisiensi protein yang berat bisa dengan konsumsi energi dan kalori tubuh yang tidak mencukupi kebutuhan. Hal itu menimbulkan hati membesar karena tidak adanya protein yang menghambat produksi lipoprotein. Walaupun sebab utama penyakit ini ialah defisiensi protein, tetapi karena biasanya bahan makanan yang dimakan itu juga kurang mengandung nutrien lainnya, maka terjadi defisiensi protein disertai dengan defisiensi kalori sehingga sering penderita menunjukkan baik gejala kwashiorkor maupun marasmus.

Istilah kwashiorkor pertama kali digunakan oleh Cecily Williams bagi kondisi tersebut yang diderita oleh bayi dan anak balita. Nama ini berasal dari daerah di Pantai Emas, Afrika yang berarti anak terlantar. Defisiensi ini sangat parah, meskipun konsumsi energi atau kalori tubuh mencukupi kebutuhan. Biasanya, Kwashiorkor ini lebih banyak menyerang bayi dan balita pada usia enam bulan sampai empat tahun. Pada usia itu berlangsung masa peralihan dari ASI ke pengganti ASI atau makanan sapihan.

ETIOLOGI

Kwashiorkor paling seringnya terjadi pada usia antara 1-4 tahun, namun dapat pula terjadi pada bayi. Usia paling rawan terkena defisiensi ini adalah dua tahun. Kwashiorkor yang mungkin terjadi pada orang dewasa adalah sebagai komplikasi dari parasit atau infeksi lain. Banyak hal yang menjadi penyebab kwashiorkor, namun faktor paling mayor adalah karena pada usia enam bulan sampai empat tahun terjadi masa peralihan dari ASI ke pengganti ASI atau makanan sapihan. Pada umumnya, kandungan karbohidrat makanan tersebut tinggi, tapi mutu dan kandungan proteinnya sangat rendah.

Kwashiorkor juga dapat muncul bahkan ketika kekurangan bahan pangan bukanlah menjadi masalahnya, tetapi kebiasaan adat atau ketidaktahuan (kurangnya edukasi) yang menyebabkan penyimpangan keseimbangan nutrisi yang baik. Biasanya itu terjadi pada anak setelah usia 1 tahun atau lebih.

Walaupun kekurangan kalori dan bahan-bahan makanan yang lain memepersulit pola-pola klinik dan kimiawinya, gejala-gejala utama malnutrisi protein disebabkan oleh kekurangan pemasukan protein yang mempunyai nilai biologik yang baik. Bisa juga terdapat gangguan penyerapan protein, misalnya yang dijumpai pada keadaan diare kronik, kehilangan protein secara tidak normal pada proteinuria (nefrosis), infeksi, perdarahan atau luka-luka bakar serta kegagalan melakukan sintesis protein, seperti yang didapatkan pula pada penyakit hati yang kronis.

PENYEBAB

Penyebab umum dari kwashiorkor dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1. Penyebab langsung
Makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan gizi kurang. Timbulnya gizi kurang tidak hanya dikarenakan asupan makanan yang kurang, tetapi juga penyakit. Anak yang mendapat cukup makanan tetapi sering menderita sakit, pada akhirnya dapat menderita gizi kurang. Demikian pula pada anak yang tidak memperoleh cukup makan, maka daya tahan tubuhnya akan melemah dan akan mudah terserang penyakit. Karena tidak ada asupan makanan yang mencukupi, tentunya asupan protein ke dalam tubuh juga akan kurtang sehingga anak dapat menderita busung lapar (kwashiorkor).

2. Penyebab tidak langsung
Ada 3 penyebab tidak langsung yang menyebabkan kwashiorkor yaitu :
  1. Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai. Setiap keluarga diharapkan mampu untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota keluarganya dalam jumlah yang cukup baik jumlah maupun mutu gizinya.
  2. Pola pengasuhan anak kurang memadai. Setiap keluarga dan mayarakat diharapkan dapat menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh kembang dengan baik baik fisik, mental dan sosial.
  3. *Pelayanan kesehatan dan lingkungan yang kurang memadai. Sistem pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat menjamin penyediaan air bersih dan sarana pelayanan kesehatan dasar yang terjangkau oleh setiap keluarga yang membutuhkan.
Ketiga faktor tersebut berkaitan dengan tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan keluarga. Makin tinggi tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan, makin baik tingkat ketahanan pangan keluarga. Makin baik pola pengasuhan maka akan makin banyak pula keluarga yang memanfaatkan pelayanan kesehatan.

CIRI-CIRI PENDERITA

Ciri-ciri anak yang menderita kwashiorkor adalah hambatan pertumbuhan, perubahan pada pigmen rambut dan kulit, edema (bengkak) pada seluruh tubuh sehingga tampak gemuk, wajah anak membulat dan sembab (moon face) terutama pada bagian wajah, dan perubahan patologi pada hati. Hal ini terutama terlihat pada infiltrasi lemak, nekrosis, dan fibrosis. Temuan lain adalah apati, cengeng, atrofi pankreas, gangguan saluran cerna, anemia, kadar albumin serum yang rendah, dan dermatosis.

Selain itu juga kulit penderita terlihat menjadi gelap. Pada ekstremitas dan punggung, terjadi gangguan kulit yaitu timbulnya bercak-bercak berupa bercak merah yang meluas berubah menjadi hitam yang dapat mengelupas (crazy pavement dermatosis). Kulit di bawahnya berwarna merah muda yang hampir seperti pelagra. Timbul pula bengkak terutama pada punggung kaki (dorsum pedis) dan bila ditekan akan meninggalkan bekas seperti lubang. Terjadinya edema, biasanya diawali akibat turunnya kadar albumin serum. Ini mengakibatkan turunnya tekanan osmotik plasma. Cairan daerah akan menerobos pembuluh darah dan masuk ke dalam cairan tubuh. Hipokalemia dan hiponatremia juga sering ditemukan. Hipokalemia (kadar kalium yang rendah dalam darah) adalah suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah kurang dari 3.8 mEq/L darah.

Anak-anak yang mengalami hal ini biasanya sering menolak segala jenis makanan (anoreksia) karena kehilangan nafsu makan, pandangan mata anak nampak sayu, rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut tanpa menimbulkan rasa sakit, rewel, diare, dan sikap apatis. Biasanya pula, mereka menderita infeksi lambung dan perubahan psikomotor. Wajahnya bengkak. Pada orang dewasa, keadaan ini bisa terjadi, dan yang terparah adalah busung lapar.

Kwashiorkor dianggap ada hubungannya dengan marasmus marasmick. Ini adalah satu kondisi terjadinya defisiensi, baik kalori, maupun protein. Cirinya adalah dengan penyusutan jaringan yang hebat, hilangnya lemak subkutan, dan juga ditambah dehidrasi.

No comments:

Post a Comment