Jadwal solat

Saturday, April 7, 2012

Sepenggal cerita, seminggu di Lavender

Hari ini, hari ke-7 pendidikan ners yang kujalani. Banyak hal yang terjadi dan dapat menjadi pelajaran berharga, bahkan lebih berharga ketimbang nilai akademik. Pelajaran itu datang dari apa yang selama 7 hari ini kulihat, kudengar, kulakukan, sampai pada apa yang kurasakan sendiri. Betapa sungguh seperti ini pekerjaan perawat. Profesi yang saat ini menjadi pilihanku.

Tentang rutinitas

Pelajaran pertama yang kudapat adalah tentang waktu. Saat kuliah, waktu 24 jam terbagi untuk duduk di kelas mengikuti kuliah 4-5 sks tiap harinya dan mengerjakan tugas (jika ada). Banyak waktu senggang yang bisa dimanfaatkan, untuk ikut organisasi, misalnya, tidur siang, main futsal, main games atau bahkan jalan-jalan. Berbeda dengan itu, di pendidikan ners ini, 24 jam terbagi menjadi 3 sift, pagi siang malam. Pagi mulai pukul 07.00, siang mulai pukul 14.00, malam pukul 21.00. dan aku masuk dalam rutinitas jadwal itu, kadang sift pagi, kadang siang, kadang malam sesuai jadwal. 8 jam sift di rumah sakit, berbeda jauh dengan 8 jam saat menjalani masa-masa kuliah di akadmeik. Beban kerja, lingkungan dan rutinitas menjadi faktor pembedanya.

Rutinitas di waktu pergantian sift ada yang namanya operan, dimana penjelasan mengenai pasien dari A sampai Z dibacakan. Kunjungan ke masing-masing kamar adalah rutinitas kedua setelah menjalani operan. Setelah proses itu selesai, barulah pekerjaan lain dimulai. Satu persatu tempat tidur pasien di cek, obat-obat di berikan, memeriksa pasien dilakukan mulai dari TTV sampai pada apa yang dikeluhkan pasien.

Selesainya kunjungan dari pasien, pekerjaan tulis menulis menunggu. Setiap tindakan yang dilakukan harus terdokumentasikan dalam satu map yang bernama status. Status berisi catatan yang berisi data dasar, nota-nota resep, hasil pemeriksaan lab, rontgen, usg sampai perkembangan pasien dari mulai datang sampai hari terakhir pemeriksaan. Data di status harus lengkap, selain sebagai catatan perkembangan juga sebagai bentuk tanggung gugat jika ada hal yang tidak diinginkan menimpa pasien.

Hampir tiap harinya, hanya sedikit tersisa waktu untuk istirahat. Bahkan saat pertama sift malam, aku hanya bisa tidur 30 menit saja. Selain karena silih berganti pasien yang mengeluh tentang infus dan lain-lain, juga karena lingkungan rumah sakit yang masih baru buatku. Semua perlu penyesuaian dan keyakinan. Tentang waktu, pintar-pintarlah untuk memanfaatkannya. Terlebih bagi mereka yang menuju proses untuk praktik di rumah sakit sepertiku.

Tentang ruanganku

Ruang tempatku praktik saat ini adalah lavender, ruang kelas 3 yang merawat pasien dengan penyakit dalam dan syaraf. Jika penuh, maka ada 30 pasien yang harus dikelola 24 jam penuh. Untuk mengelola sejumlah itu, hanya ada 3-4 perawat yang jaga tiap sift. Ada 1 tenaga administrasi dan 1 asper yang membantu. Jadi secara rata-rata, 1 perawat mengelola sekitar 7-8 pasien. 1 pasien bisa ada 1 bahkan sampai 5 anggota keluarga yang menemaninya. Mungkin masih belum ramai di banding rumah sakit lain yang punya kuota pasien lebih banyak. Namun sejumlah itu saja sudah cukup ramai menurutku. Dan membuatku dan praktikan lain tidak banyak punya waktu istirahat tiap sift-nya.

Liat jam

Dan tak terasa udah jam 10.00 masih ada laporan askep yang harus di print, LP yang harus dikerjakan. Masih banyak yang belum diceritakan, tapi cukup segini dulu dah ceritanya. Kalau ada waktu senggang lagi, aku sempet-sempetin buat nulis dah.

(tetap semangat!!!)

No comments:

Post a Comment