Sebut saja dia Boy. Seorang sosok imajiner anak laki-laki yang sampai detik ini masih apatis pada yang namanya organisasi. Kesibukan sehari-harinya adalah pacaran sambil kuliah. Satu hal yang selalu Boy tanyakan setiap kali bertemu denganku adalah, “Bro, cewekmu anak mana sekarang?” maklumlah, Boy yang aku kenal memang dari dulu sampai sekarang paling hebat kalau masalah pacar-memacar. Sampai-sampai pacarnya tercecer dimana-mana. Tapi aku heran setengah mati ketika kemarin sore dia datang ke kosanku dan menanyakan satu pertanyaan yang tidak biasa bahkan tidak terduga akan dia tanyakan padaku. “Bro, apa gunanya kamu ikut organisasi? Biar gampang nyari pacarkah?hee”
“Ealah boy, boy. Pacar lagi pacar lagi. Aku ikut organisasi bukan biar gampang cari pacar boy. Buktinya tanpa perlu masuk organisasi pun kamu kan sudah hebat kalau urusan cari pacar. Mending aku belajar sama kamu kalau ingin cari pacar.”
“iya juga ya. Lha terus kalau bukan untuk cari pacar, lalu apa yang membuatmu ikut organisasi?
“Aku ingin “memperkaya diri” Boy”.
“Memperkaya diri gimana? Emang digaji kalau masuk organisasi mahasiswa?”, tanya Boy.
“Tidak ada gaji Boy, ini pengabdian”.
“Lalu dari mana kamu bisa memperkaya diri? Jangan-jangan uang organisasi kamu korupsi buat memperkaya dirimu? Wah, wah, wah pantesan pejabat-pejabat pada korupsi. Sejak mahasiswa saja sudah latihan korupsi. Parah!”
Pernyataan Boy membuat situasi diskusi semakin asik saja,...
“Eits jangan salah persepsi dulu Boy. Memperkaya diri disini bukan memperkaya dalam hal materi atau uang. Organisasi ini bukan organisasi yang mencari profit atau keuntungan. Tetapi organisasi ini adalah media sebagai tempat pengembangan diri atau aku sebut disini adalah organisasi sebagai media untuk memperkaya diri. Ya betul sekali, “memperkaya diri”. Masih ingat tentu dengan istilah manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Maksudnya, manusia itu tidak dapat hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain walaupun yang ia perjuangkan adalah kebutuhan pribadi. Contoh sederhana adalah makan. Makan itu kebutuhan pribadi orang hidup. Kenapa makan itu kebutuhan pribadi? Karena kalau teman atau pacar atau orang tua atau adik atau kakak atau paman atau bibi atau siapa saja sedang makan, kita tidak ikut kenyang.hee (kalau ikut kenyang, mending liatin orang makan aja yak... J
“hahahahahaha”, Boy tertawa terpingkal-pingkal, masih dalam kesadarannya ia kemudian bertanya. “tetapi eh tetapi, mana contoh kenapa kalau sekedar makan saja kita tidak bisa melakukannya sendiri? Kamu belum menjelaskannya tadi.”
“hehehe. Iya Boy lupa. Kamu tadi makan apa Boy?”
“Makan nasi + ayam goreng dengan sedikit sambel + es teh”
“Makan dimana Boy?”
“Makan di Warteg....... Kok tanya gitu Bro”.
“Dari situ bisa menjelaskan kenapa untuk makan saja kamu harus butuh orang lain.”
“mmmm, sebentar tak cerna dulu Bro penjelasanmu.”
“Ok Boy. Cerna dulu tapi jangan dikeluarkan disini sisa hasil pencernaanmu,hee”.
“Hehe... siiip siip. Aku paham sekarang Bro.
“Alhamdulillah paham juga. Kembali ke materi awal. Organisasi, tempat “memperkaya diri”, aku mengingatkan.
“Sekarang jelaskan apa yang kamu perkaya diorganisasi?”, tanya Boy tidak sabar...,
Ok. Jangan selalu mengartikan kaya adalah banyak uang Boy. Arti kata kaya bukan sesempit itu menurutku. Yang kita perkaya dalam berorganisasi adalah :
Pertama. Memperkaya kemampuan bersosialisasi. Ketika masuk dalam satu organisasi, mau tidak mau kita harus bersosialisasi dengan orang lain. Karena ibaratnya kita baru pertama kali masuk dalam lingkungan atau keluarga baru. Dan jika ingin hidup disitu, jelas kita harus beradaptasi dan mulai bersosialisasi. Dalam organisasi akan selalu ada interaksi antara satu orang dengan orang lain, entah dalam merencanakan satu kegiatan atau sekedar ngumpul-ngumpul membahas satu isu. Orang yang ada pun memiliki berbagai sifat atau karakter masing-masing. Karena terbiasa menghadapi orang dengan berbagai karakter tersebut, referensi yang kita miliki pun bertambah. Bukan sekedar referensi dari buku yang kadang tidak bisa diaplikasikan pada situasi nyata tapi referensi ini langsung kita alami..
Kedua. Memperkaya pengetahuan. Apapun yang dibahas atau dibicarakan atau direncanakan dalam satu organisasi insya Alloh akan dapat memperkaya pengetahuan kita. “bukankah dari buku atau internet juga dapat memperkaya pengetahuan kita Bro?
“Betul sekali Boy. Tapi dalam organisasi kita bisa sharing langsung dengan diselingi diskusi kecil yang membuat sudut pandang kita mengenai satu topik jadi bervariasi. Harapannya kita jadi semakin paham. Tidak harus konek internet juga,hee
Ketiga. Memperkaya teman. “kan sudah ada jejaring sosial? Ngapain susah-susah ikut organisasi kalau dengan online kita saja bisa?”, tanya Boy sinis,...
“Wah, pertanyaan bagus Boy. Memang benar dan silahkan saja mencari teman sebanyak-banyaknya melalui jejaring sosial itu. Kita hidup di dunia nyata Boy, bukan di dunia maya. Banyak orang yang hanya menyapa atau banyak bertanya melalui media-media seperti jejaring sosial atau sejenisnya. Ketika bertemu langsung seperti tidak kenal bahkan menghindar. Itu hanya salah satu contoh saja. Teman yang didapatkan bukan sekedar teman yang hanya datang ketika dia butuh dengan kita atau teman hasil kita klik tambahkan teman. Dalam organisasi selain kita terikat secara struktural, terkadang kita juga terikat seperti layaknya keluarga. Kita bisa berbagi mengenai satu masalah yang sedang kita hadapi bersama. Teman yang kita miliki itu tidak terbatas hanya dilingkungan sekitar saja, tetapi jangkauannya luas seperti provider-provider yang memasang tower dimana-mana. Yang aku alami malah sebaliknya Boy, melalui organisasi membuat teman jejaring sosialku semakin betambah. Cara ampuh yang masih kulakukan sampai sekarang agar memiliki banyak teman apalagi dilingkungan baru, ya dengan ikut organisasi ini. Jaman pertama masuk SMA dulu hanya ada satu orang yang ku kenal satu SMA denganku, karena dulu satu SMP. Melalui organisasi aku jadi mengenal banyak orang dan tidak merasa menjadi orang asing lagi. Sama saja saat pertama masuk kuliah Boy.
Kempat. Memperkaya pengalaman. Banyak sekali pengalaman dengan berbagai kategori yang kita dapatkan. Kategori pengalaman lucu, aneh, menyenangkan, menyedihkan, serta pengalaman intelektual yang tidak kita dapatkan di tempat manapun.
Kekayaan-kekayaan kelima, keenam dan seterusnya akan kamu rasakan sendiri ketika kamu memutuskan untuk berorganisasi. Kekayaan itu akan menjadi aset berharga kita dikemudian hari Boy. Selagi masih bisa, lakukan dan manfaatkanlah,...
“wah banyak sekali yang kamu jelaskan Bro. Aku jadi pusing. Ditulis aja yak ntar aku minta fotokopy-annya. Tak baca di rumah biar lebih paham,hee”
-Gubrak!!-
“Ealah boy, boy. Pacar lagi pacar lagi. Aku ikut organisasi bukan biar gampang cari pacar boy. Buktinya tanpa perlu masuk organisasi pun kamu kan sudah hebat kalau urusan cari pacar. Mending aku belajar sama kamu kalau ingin cari pacar.”
“iya juga ya. Lha terus kalau bukan untuk cari pacar, lalu apa yang membuatmu ikut organisasi?
“Aku ingin “memperkaya diri” Boy”.
“Memperkaya diri gimana? Emang digaji kalau masuk organisasi mahasiswa?”, tanya Boy.
“Tidak ada gaji Boy, ini pengabdian”.
“Lalu dari mana kamu bisa memperkaya diri? Jangan-jangan uang organisasi kamu korupsi buat memperkaya dirimu? Wah, wah, wah pantesan pejabat-pejabat pada korupsi. Sejak mahasiswa saja sudah latihan korupsi. Parah!”
Pernyataan Boy membuat situasi diskusi semakin asik saja,...
“Eits jangan salah persepsi dulu Boy. Memperkaya diri disini bukan memperkaya dalam hal materi atau uang. Organisasi ini bukan organisasi yang mencari profit atau keuntungan. Tetapi organisasi ini adalah media sebagai tempat pengembangan diri atau aku sebut disini adalah organisasi sebagai media untuk memperkaya diri. Ya betul sekali, “memperkaya diri”. Masih ingat tentu dengan istilah manusia adalah makhluk pribadi sekaligus makhluk sosial. Maksudnya, manusia itu tidak dapat hidup sendiri dan akan selalu membutuhkan bantuan orang lain walaupun yang ia perjuangkan adalah kebutuhan pribadi. Contoh sederhana adalah makan. Makan itu kebutuhan pribadi orang hidup. Kenapa makan itu kebutuhan pribadi? Karena kalau teman atau pacar atau orang tua atau adik atau kakak atau paman atau bibi atau siapa saja sedang makan, kita tidak ikut kenyang.hee (kalau ikut kenyang, mending liatin orang makan aja yak... J
“hahahahahaha”, Boy tertawa terpingkal-pingkal, masih dalam kesadarannya ia kemudian bertanya. “tetapi eh tetapi, mana contoh kenapa kalau sekedar makan saja kita tidak bisa melakukannya sendiri? Kamu belum menjelaskannya tadi.”
“hehehe. Iya Boy lupa. Kamu tadi makan apa Boy?”
“Makan nasi + ayam goreng dengan sedikit sambel + es teh”
“Makan dimana Boy?”
“Makan di Warteg....... Kok tanya gitu Bro”.
“Dari situ bisa menjelaskan kenapa untuk makan saja kamu harus butuh orang lain.”
“mmmm, sebentar tak cerna dulu Bro penjelasanmu.”
“Ok Boy. Cerna dulu tapi jangan dikeluarkan disini sisa hasil pencernaanmu,hee”.
“Hehe... siiip siip. Aku paham sekarang Bro.
“Alhamdulillah paham juga. Kembali ke materi awal. Organisasi, tempat “memperkaya diri”, aku mengingatkan.
“Sekarang jelaskan apa yang kamu perkaya diorganisasi?”, tanya Boy tidak sabar...,
Ok. Jangan selalu mengartikan kaya adalah banyak uang Boy. Arti kata kaya bukan sesempit itu menurutku. Yang kita perkaya dalam berorganisasi adalah :
Pertama. Memperkaya kemampuan bersosialisasi. Ketika masuk dalam satu organisasi, mau tidak mau kita harus bersosialisasi dengan orang lain. Karena ibaratnya kita baru pertama kali masuk dalam lingkungan atau keluarga baru. Dan jika ingin hidup disitu, jelas kita harus beradaptasi dan mulai bersosialisasi. Dalam organisasi akan selalu ada interaksi antara satu orang dengan orang lain, entah dalam merencanakan satu kegiatan atau sekedar ngumpul-ngumpul membahas satu isu. Orang yang ada pun memiliki berbagai sifat atau karakter masing-masing. Karena terbiasa menghadapi orang dengan berbagai karakter tersebut, referensi yang kita miliki pun bertambah. Bukan sekedar referensi dari buku yang kadang tidak bisa diaplikasikan pada situasi nyata tapi referensi ini langsung kita alami..
Kedua. Memperkaya pengetahuan. Apapun yang dibahas atau dibicarakan atau direncanakan dalam satu organisasi insya Alloh akan dapat memperkaya pengetahuan kita. “bukankah dari buku atau internet juga dapat memperkaya pengetahuan kita Bro?
“Betul sekali Boy. Tapi dalam organisasi kita bisa sharing langsung dengan diselingi diskusi kecil yang membuat sudut pandang kita mengenai satu topik jadi bervariasi. Harapannya kita jadi semakin paham. Tidak harus konek internet juga,hee
Ketiga. Memperkaya teman. “kan sudah ada jejaring sosial? Ngapain susah-susah ikut organisasi kalau dengan online kita saja bisa?”, tanya Boy sinis,...
“Wah, pertanyaan bagus Boy. Memang benar dan silahkan saja mencari teman sebanyak-banyaknya melalui jejaring sosial itu. Kita hidup di dunia nyata Boy, bukan di dunia maya. Banyak orang yang hanya menyapa atau banyak bertanya melalui media-media seperti jejaring sosial atau sejenisnya. Ketika bertemu langsung seperti tidak kenal bahkan menghindar. Itu hanya salah satu contoh saja. Teman yang didapatkan bukan sekedar teman yang hanya datang ketika dia butuh dengan kita atau teman hasil kita klik tambahkan teman. Dalam organisasi selain kita terikat secara struktural, terkadang kita juga terikat seperti layaknya keluarga. Kita bisa berbagi mengenai satu masalah yang sedang kita hadapi bersama. Teman yang kita miliki itu tidak terbatas hanya dilingkungan sekitar saja, tetapi jangkauannya luas seperti provider-provider yang memasang tower dimana-mana. Yang aku alami malah sebaliknya Boy, melalui organisasi membuat teman jejaring sosialku semakin betambah. Cara ampuh yang masih kulakukan sampai sekarang agar memiliki banyak teman apalagi dilingkungan baru, ya dengan ikut organisasi ini. Jaman pertama masuk SMA dulu hanya ada satu orang yang ku kenal satu SMA denganku, karena dulu satu SMP. Melalui organisasi aku jadi mengenal banyak orang dan tidak merasa menjadi orang asing lagi. Sama saja saat pertama masuk kuliah Boy.
Kempat. Memperkaya pengalaman. Banyak sekali pengalaman dengan berbagai kategori yang kita dapatkan. Kategori pengalaman lucu, aneh, menyenangkan, menyedihkan, serta pengalaman intelektual yang tidak kita dapatkan di tempat manapun.
Kekayaan-kekayaan kelima, keenam dan seterusnya akan kamu rasakan sendiri ketika kamu memutuskan untuk berorganisasi. Kekayaan itu akan menjadi aset berharga kita dikemudian hari Boy. Selagi masih bisa, lakukan dan manfaatkanlah,...
“wah banyak sekali yang kamu jelaskan Bro. Aku jadi pusing. Ditulis aja yak ntar aku minta fotokopy-annya. Tak baca di rumah biar lebih paham,hee”
-Gubrak!!-
No comments:
Post a Comment