Jadwal solat

Friday, March 4, 2011

Rendah, Kebugaran Masyarakat Indonesia

Jakarta, Kompas - Tingkat kebugaran penduduk Indonesia tergolong rendah. Kondisi ini jika dibiarkan dapat memengaruhi produktivitas nasional dan pembangunan bangsa.

Hal itu dikatakan Ketua Umum Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI) Hayono Isman, Kamis (3/3), usai bertemu dengan Wakil Presiden Boediono. Karena itu, persoalan rendahnya tingkat kebugaran perlu segera diatasi.

Sekretaris Jenderal FORMI Iskandar Zulkarnain menyatakan, penyakit tidak menular, khususnya jantung koroner dan stroke, saat ini menjadi penyebab utama kematian. Di dunia, stroke dan penyakit jantung koroner menempati peringkat pertama dan ketiga penyebab kematian.

”Sekarang 47 persen kematian disebabkan penyakit tak menular. Diramalkan pada 2020 kematian akibat penyakit tidak menular meningkat menjadi 72,5 persen. Untuk menekan, bangsa-bangsa di dunia perlu melakukan langkah pencegahan dengan meningkatkan kebugaran serta menyosialisasi bahaya rokok dan makanan tak sehat,” kata Iskandar.

FORMI yang menaungi olahraga nonprestasi di Indonesia, menurut Hayono, menggulirkan Pekan dan Tes Kebugaran Jasmani Nasional 2011. Kegiatan yang akan diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wapres Boediono pada 20-27 Mei 2011 itu diharapkan juga dilaksanakan di daerah-daerah.

Menurut Iskandar, pengukuran kebugaran dilakukan dengan cara praktis dan murah. Tes kebugaran jantung dan paru-paru dilakukan dengan melangkah naik dan turun bangku setinggi 30 sentimeter, lalu diukur frekuensi detak jantung. Untuk kebugaran otot dengan push up dan sit up. (WHY)

No comments:

Post a Comment