Jadwal solat

Sunday, April 17, 2011

Keperawatan Jiwa : Gangguan Kepribadian

Kepribadian dapat didefinisikan sebagai totalitas sifat emosional dan perilaku yang menandai kehidupan seseorang dari hari ke hari dalam kondisi biasanya, kepribadian relatif stabil dan dapat diramalkan. Gangguan kepribadian adalah suatu varian dari sifat karakter tersebut yang diluar rentang ditemukan pada sebagian besar orang (Kaplan, 1994). Gangguan kepribadian merupakan keadaan klinik yang menunjukkan bahwa gejala-gejala gangguan kepribadian (psikopatia) dan gejala-gejala nerosa berbentuk hampir sama pada orang-orang dengan intelegensia tinggi ataupun rendah (Maslim, 2001).
Klasifikasi gangguan kepribadian dikelompokan kedalam tiga kelompok dalam Diagnostic and Statistikcal Manual of Mental Disorders edisi keempat (DSM-IV). Kelompok A terdiri dari gangguan paranoid, skizoid,dan skizotipal, orang dengan gangguan ini seringkali tampak aneh dan eksentrik. Kelompok B terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang, histrionik, dan narsistik, orang dengan gangguan ini sering tampak dramatik, emosional, dan tidak menentu. Kelompok C terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen, dan obsesif-kompulsif dan satu kategori yang dinamakan gangguan kepribadian yang tidak ditentukan (contohnya adalah gangguan kepribadian pasif-agresif dan gangguan kepribadian depresif, orang dengan gangguan ini sering tampak cemas atau ketakutan). Gangguan kepribadian bisa disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor genetika, faktor tempramental, faktor biologis, dan faktor spikoanalitik (Kaplan, 1994).
Diagnosa pasien gangguan jiwa merujuk pada PPDGJ III (Pedoman Penggolongan dan Diagnosa Gangguan Jiwa di Indonesia III). Pada Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ III (Rusdi, 2000:102-105) terdapat diagnosa Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa dewasa antara lain adalah sebagai berikut :

A. F60 Gangguan Kepribadian Khas
Gangguan kepribadian khas adalah suatu gangguan berat dalam konstitusi karakteriologis dan kecenderungan perilaku dari seseorang, biasanya meliputi beberapa bidang dari kepribadian, dan hampir selalu berhubungan dengan kesulitan pribadi dan sosial.
1) F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
  • kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan;
  • kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, misalnya menolak untuk memaafkan suatu penghinaan dan luka hati atau masalah kecil;
  • kecurigaan dan kecenderungan yang mendalam untuk mendistorsi-kan pengalaman dengan menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan.
2) F60.1 Gangguan Kepribadian Skizoid
Gangguan kepribadian yang memenuhi deskripsi berikut:
  • Sedikit (bila ada) aktivitas yang memberikan kesenangan;
  • Emosi dingin, afek mendatar atau tak peduli (detachment)
  • Kurang mampu untuk mengekspresikan kehangatan, kelembutan atau kemarahan terhadap orang lain.
3) F60.2 Gangguan Kepribadian Dissosial
Gangguan kepribadian ini biasanya menjadi perhatian disebabkan adanya perbedaan yang besar antara perilaku dan norma sosial yang berlaku, dan ditandai oleh:
  • Bersikap tidak peduli dengan perasaan orang lain;
  • Sikap yang amat tidak bertanggung jawab dan berlangsung terus menerus (persistent), serta tidak peduli terhadap norma, peraturan, dan kewajiban sosial.
  • Tidak mampu memelihara suatu hubungan agar berlangsung lama, meskipun tidak ada kesulitan untuk mengembangkannya.
4) F60.3 Gangguan Kepribadian Emosional Tak Stabil
  • Terdapat kecenderungan yang mencolok untuk bertindak secara impulsif tanpa mempertimbangkan konsekuensinya, bersamaan dengan ketidak-stabilan emosional.
  • Dua varian yang khas adalah berkaitan dengan impulsivitas dan kekurangan pengendalian diri.
5) F60.4 Gangguan Kepribadian Histrionik
Gangguan kepribadian dengan cirri-ciri:
  • Ekspresi emosi yang dibuat-buat (self-dramatization), seperti bersandiwara (theatricality), yang dibesar-besarkan (exaggerated);
  • Bersifat sugestif, mudah dipengaruhi oleh orang lain atau oleh keadaan;
  • Keadaan afektif yang dangkal dan labil.
6) F60.5 Gangguan Kepribadian Anankastik
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri:
  • Perasaan ragu-ragu dan hati-hati yang berlebihan;
  • Preokupasi dengan hal-hal yang rinci (details), peraturan, daftar, urutan, organisasi atau jadwal
  • Perfeksionisme yang mempengaruhi penyelesaian tugas.
7) F60.6 Gangguan Kepribadian Cemas (Menghindar)
Gangguan kepribadian dengan cirri-ciri:
  • Perasaan tegang dan takut yang menetap dan pervasive;
  • Merasa dirinya tidak mampu, tidak menarik atau lebih rendah dari orang lain;
  • Preokupasi yang berlebihan terhadap kritik dan penolakan dalam situasi sosial.
8) F60.7 Gangguan Kepribadian Dependen
Gangguan kepribadian dengan ciri-ciri :
  • Mendorong atau membiarkan orang lain untuk mengambil sebagian besar keputusan penting untuk dirinya;
  • Meletakkan kebutuhan sendiri lebih rendah dari orang lain kepada siapa ia bergantung, dan kepatuhan yang tidak semestinya terhadap keinginan mereka;
  • Keengganan untuk mengajukan permintaan yang layak kepada orang dimana tempat ia bergantung.

9) F60.8 Gangguan Kepribadian Khas Lainnya
10) F60.9 Gangguan Kepribadian YTT

B. F61 Gangguan Kepribadian Campuran dan Lainnya
Kategori ini dimaksudkan untuk gangguan kepribadian dan kelainan-kelainan yang seringkali menyulitkan tetapi tidak menunjukkan pola gejala yang khas yang menjadi cirri-ciri dari gangguan pada F60.-
  1. F61.0 Gangguan Kepribadian CampuranDengan gambaran beberapa gangguan pada F60.- tetapi tanpa suatu kumpulan gejala yang dominan yang memungkinkan suatu diagnosis yang lebih khas.
  2. F61.1 Perubahan Kepribadian Yang BermasalahTidak dapat diklasifikasikan pada F60.- atau F62.- dan dianggap sebagai sekunder terhadap suatu diagnosis utama berupa suatu gangguan afektif atau anxietas yang ada bersamaan.
C. F62 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama Yang Tidak Diakibatkan Oleh Kerusakan atau Penyakit Otak
Kelompok ini meliputi gangguan dari kepribadian dan perilaku dewasa yang berkembang setelah mengalami katastrofik atau stress yang sangat berkepanjangan, atau setelah mengalami gangguan jiwa yang berat, pada penderita yang tanpa gangguan kepribadian sebelumnya.
  1. F62.0 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama Setelah Mengalami KatastrofaPerubahan kepribadian harus berlangsung lama dan bermanifestasi dalam gambaran perilaku yang tidak luwes dan maladaptif yang menjurus kepada disabilitas dalam hubungan interpersonal, social dan pekerjaan. Perubahan kepribadian ini harus dipastikan dengan keterangan dari orang-orang terdekat.
  2. F62.1 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama Setelah Menderita Gangguan JiwaPerubahan kepribadian yang disebabkan oleh pengalaman traumatic akibat menderita gangguan jiwa yang berat
  3. F62.8 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama Lainnya
  4. F62.9 Perubahan Kepribadian Yang Berlangsung Lama YTT

D. F63 Gangguan Kebiasaan dan Impuls
Gangguan ditandai oleh tindakan berulang yang tidak mempunyai motivasi rasional yang jelas, serta yang umumnya merugikan kepentingan penderita sendiri dan orang lain (maladaptif). Penderita melaporkan bahwa perilakunya berkaitan dengan impuls untuk bertindak yang tidak dapat dikendalikan. Terdapat periode prodromal berupa ketegangan dengan rasa lega pada saat terjadinya tindakan tersebut.
1) F63.0 Judi Patologis
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah berjudi secara berulang yang menetap (persistently gambling), yang berlanjut dan seringkali meningkat meskipun ada konsekuensi social yang merugikan seperti menjadi miskin, hubungan dalam keluarga terganggu, dan kekacauan kehidupan pribadi.
2) F63.1 Bakar Patologis (Piromania)
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
  • Berulang-ulang melakukan pembakaran tanpa motif yang jelas, misalnya motif untuk mendapatkan uang, balas dendam, atau alasan politis
  • Sangat tertarik menonton peristiwa kebakaran ; dan
  • Perasaan tegang meningkat sebelum melakukan, dan sangat terangsang (intens excitement) segera setelah berhasil dilaksanakan.
3) F63.2 Curi Patologis (Kleptomania)
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah :
  • Adanya peningkatan rasa tegang sebelum, dan rasa puas selama dan segeravsesudahnya, melakukan tindakan pencurian.
  • Meskipun upaya untuk menyembunyikan biasanya dilakukan, tetapi tidak setiap kesempatan yang ada digunakan.
4) F63.3 Trikotilomania
Gambaran yang esensial dari gangguan ini adalah kerontokan rambut kepala yang tampak jelas (noticeable) disebabkan oleh berulangkali gagal menahan diri terhadap impuls untuk mencabut rambut.
5) F63.8 Gangguan Kebiasaan dan Impuls Lainnya
Termasuk gangguan eksplosif intermiten
6) F63.9 Gangguan Kebiasaan dan Impuls YTT

E. F64 Gangguan Identitas Jenis Kelamin
  1. F64.0 Transseksualisme : Untuk menegakkan diagnosis, identitas transseksual harus sudah menetap selama minimal 2 tahun, dan harus bukan merupakan gejala dari gangguan jiwa lain seperti skizofrenia, atau berkaitan dengan kelainan interseks, genetic atau kromosom.
  2. F64.1 Transvestisme Peran Ganda : Mengenakan pakaian dari lawan jenisnya sebagai bagian dari eksistensi dirinya untuk menikmati sejenak pengalaman sebagai anggota lawan jenisnya.
  3. F64.2 Gangguan Identitas Jenis Kelamin Masa Kanak : Gambaran esensial untuk mendiagnosis adalah keinginan anak yang mendalam (pervasive) dan menetap (persistent) untuk menjadi (atau keteguhan bahwa dirinya adalah) jenis kelamin lawan jenisnya, disertai penolakan terhadap perilaku, atribut dan atau pakaian yang sesuai untuk jenis kelaminnya; tidak ada rangsangan seksual dari pakaian.
  4. F64.8 Gangguan Identitas Jenis Kelamin Lainnya
  5. F64.9 Gangguan Identitas Jenis Kelamin YTT

F. F65 Gangguan Preferensi Seksual
1) F65.0 Fetishisme
  • Mengandalkan pada beberapa benda mati (non-living object) sebagai rangsangan untuk membangkitkan keinginan seksual dan memberikan kepuasan seksual. Kebanyakan benda tersebut (objek fetish) adalah ekstensi dari tubuh manusia, seperti pakaian atau sepatu.
  • Diagnosis ditegakkan apabila objek fetish benar-benar merupakan sumber yang utama dari rangsangan seksual atau penting sekali untuk respons seksual yang memuaskan.
2) F65.1 Transvestisme Fethistik
  • Mengenakan pakaian dari lawan jenis dengan tujuan pokok untuk mencapai kepuasan seksual.
  • Gangguan ini harus dibedakan dari fetishisme (F65.0) dimana pakaian sebagai objek fetish bukan hanya sekedar dipakai, tetapi juga untuk menciptakan penampilan dari lawan jenis kelaminnya. Biasanya lebih dari satu jenis barang yang dipakai dan seringkali suatu perlengkapan yang menyeluruh, termasuk rambut palsu dan tat arias wajah.
  • Transvestisme fethistik dibedakan dari transvestisme transsexual oleh adanya hubungan yang jelas dengan bangkitnya gairah seksual dan keinginan/hasrat yang kuat untuk melepaskan baju tersebut apabila orgasme sudah terjadi dan rangsangan seksual menurun.
  • Adanya riwayat transvestisme fetihstik biasanya dilaporkan sebagai suatu fase awal oleh para penderita transseksualisme dan kemungkinan merupakan suatu stadium dalam perkembangan transseksualisme.
3) F65.2 Ekshibisionisme : Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk memamerkan alat kelamin kepada asing (biasanya lawan jenis kelamin) atau kepada orang banyak di tempat umum, tanpa ajakan atau niat untuk berhubungan lebih akrab.
4) F65.3 Voyeurisme : Kecenderungan yang berulang atau menetap untuk melihat orang yang sedang berhubungan seksual atau berperilaku intim seperti sedang menanggalkan pakaian.
5) F65.4 Pedofilia : Preferensi seksual terhadap anak-anak, biasanya pra pubertas atau awal masa pubertas, baik laki-laki maupun perempuan.
6) F65.5 Sadomasokisme : Preferensi terhadap aktivitas seksual yang melibatkan pengikatan atau menimbulkan rasa sakit atau penghinaan; (individu yang lebih suka untuk menjadi resipien dari perangsangan demikian disebut masochism sebagai pelaku sadism.
7) F65.6 Gangguan Preferensi Seksual Multipel : Kombinasi yang paling sering: fetishisme, transvestisme dan sadomasokisme.
8) F65.8 Gangguan Preferensi Seksual lainnya
9) F65.9 Gangguan Preferensi Seksual YTT

G. F66 Gangguan Psikologis dan Perilaku Yang Berhubungan Dengan Perkembangan dan Orientasi Seksual
  1. F66.0 Gangguan Maturitas Seksual : Individu menderita karena ketidak-pastian tentang identitas jenis kelaminnya atau orienasi seksualnya, yang menimbulkan kecemasan atau depresi.
  2. F66.1 Orientasi Seksual Egodistonik : Identitas jenis kelamin atau preferensi seksual tidak diragukan, tetapi individu mengharapkan yang lain disebabkan oleh gangguan psikologis dan perilaku, serta mencari pengobatan untuk mengubahnya.
  3. F66.2 Gangguan Jalinan Seksual : Kelainan dalam identitas jenis kelamin atau preferensi seksual merupakan penyebab kesulitan dalam membentuk atau memelihara jalinan (relationship) dengan mitra seksual.
  4. F66.8 Gangguan Perkembangan Psikoseksual Linnya
  5. F66.9 Gangguan Perkembangan Psikoseksual YTT

H. F68 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa Lainnya
  1. F68.0 Elaborasi Gejala Fisik Karena Alasan Psikologis : Gejala fisik yang sesuai dan semula disebabkan oleh gangguan fisik, penyakit atau disabilitas menjadi berlebihan atau berkepanjangan disebabkan oleh keadaan psikologis dari penderita.
  2. F68.1 Kesengajaan atau Berpura-pura Membuat Gejala atau Disabilitas, baik Fisik maupun Psikologis (Gangguan Buatan) : Dengan tidak adanya gangguan fisik atau mental, penyakit atau cacat yang pasti, individu berpura-pura mempunyai gejala sakit secara berulang-ulang dan konsisten.
  3. F68.8 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa Lainnya YDT : Untuk setiap gangguan khas dari kepribadian dan perilaku dewasa yang tidak dapat diklasifikasikan dalam semua kategori terdahulu.

I. F69 Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa YTT
Kode ini harus digunakan hanya sebagai jalan terakhir, kalau adanya suatu gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa dapat diterima, tetapi informasi untuk menegakkan diagnosis dan mengalokasikan dalam kategori khusus tidak tersedia.

No comments:

Post a Comment