Kalau dulu sempat heboh berita video porno dengan lakon anggota DPR, nah sekarang heboh berita anggota DPR yang kedapatan menonotn video porno saat sidang berlangsung. Keduanya sama-sama kasus pornografi, tapi tempatnya berbeda. Mungkin saja nantinya ada berita heboh lain mengenai video porno dengan lakon anggota DPR dengan mengambil tempat syuting di tempat sidang. (jangan sampai).
Contoh berita heboh itu menunjukan bahwa memang benar bahwa wakil-wakil rakyat hanya mementingkan kepentingan duniawi saja. Ketika mengatasnamakan rakyat tidak lain hanya untuk menarik simpati dan dukungan agar tetap dipilih lagi. Bukan karena benar-benar menjalakan amanah yang lillahita’ala. Memang tidak semua wakil rakyat demikian, tapi nila setitik rusak susu sebelanga. Rakyat hanya bisa menyaksikan. Dan ketika yang ditayangkan adalah berita heboh seperti pornografi, wajarlah rakyat meng-image-kan wakil rakyat tidak punya akhlakul karimah, tidak patut di jadikan panutan apalagi diberi kepercayaan lagi.
Seharusnya lebih bijak
Terlepas dari bagaimana cara kampanye dan mendapatkan banyak suara saat pemilu, kunci untuk bisa masuk menjadi wakil rakyat adalah kepercayaan dari rakyat. Dan kalau sikap seperti ini yang ditunjukkan, maka wakil rakyat yang terhormat telah menghianati rakyat. Apa perlu diberlakukan razia barang-barang elektronik seperti handpone, laptop dll dari file-file yang berbau pornografi sebelum anggota DPR masuk ruang sidang. Atau malah dikeluarkan aturan mengenai “BARANG ELEKTRONIK SEPERTI HANDPONE, LAPTOP DLL TIDAK BOLEH MASUK RUANG SIDANG”. Atau 10 menit sebelum sidang berlangsung semua anggota DPR wajib membaca kitab suci masing-masing agar sidang berlangsung lancar, manfaat, dan dihindarkan dari hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan saat sidang. Tentu tidak demikian. Seharusnya mereka yang terhormat menampilkan sikap yang lebih bijak dan bergerak karena amanah, bukan karena kepentingan lainnya. Terlalu teoritis memang, tapi itulah nyatanya dan yang seharusnya dilakukan. Kalau tidak seperti itu, Anda tidak dibutuhkan!
dulu
sekarang
Contoh berita heboh itu menunjukan bahwa memang benar bahwa wakil-wakil rakyat hanya mementingkan kepentingan duniawi saja. Ketika mengatasnamakan rakyat tidak lain hanya untuk menarik simpati dan dukungan agar tetap dipilih lagi. Bukan karena benar-benar menjalakan amanah yang lillahita’ala. Memang tidak semua wakil rakyat demikian, tapi nila setitik rusak susu sebelanga. Rakyat hanya bisa menyaksikan. Dan ketika yang ditayangkan adalah berita heboh seperti pornografi, wajarlah rakyat meng-image-kan wakil rakyat tidak punya akhlakul karimah, tidak patut di jadikan panutan apalagi diberi kepercayaan lagi.
Seharusnya lebih bijak
Terlepas dari bagaimana cara kampanye dan mendapatkan banyak suara saat pemilu, kunci untuk bisa masuk menjadi wakil rakyat adalah kepercayaan dari rakyat. Dan kalau sikap seperti ini yang ditunjukkan, maka wakil rakyat yang terhormat telah menghianati rakyat. Apa perlu diberlakukan razia barang-barang elektronik seperti handpone, laptop dll dari file-file yang berbau pornografi sebelum anggota DPR masuk ruang sidang. Atau malah dikeluarkan aturan mengenai “BARANG ELEKTRONIK SEPERTI HANDPONE, LAPTOP DLL TIDAK BOLEH MASUK RUANG SIDANG”. Atau 10 menit sebelum sidang berlangsung semua anggota DPR wajib membaca kitab suci masing-masing agar sidang berlangsung lancar, manfaat, dan dihindarkan dari hal-hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan saat sidang. Tentu tidak demikian. Seharusnya mereka yang terhormat menampilkan sikap yang lebih bijak dan bergerak karena amanah, bukan karena kepentingan lainnya. Terlalu teoritis memang, tapi itulah nyatanya dan yang seharusnya dilakukan. Kalau tidak seperti itu, Anda tidak dibutuhkan!
No comments:
Post a Comment