Pengkajian fisik keperawatan pada klien dalam kondisi sehat-sakit penting dilakukan oleh perawat untuk menentukan data subjektif dan data objektif yang akan dipergunakan dalam merumuskan Diagnosa dan Rencana Asuhan Keperawatan. Proses pengkajian fisik keperawatan dapat dilakukan dengan wawancara (interview) dan pemeriksaan fisik. Tehnik yang biasa dilakukan dalam pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.
Mari kita bahas satu per satu :
Kaitannya dengan asukultasi, tentu kita harus tahu bagaimana bunyi normal dan tidak normalnya. Nah, berikut berbagai bunyi yang biasa terdengar saat melakukan auskultasi.
Mari kita bahas satu per satu :
- Inspeksi dilakukan melalui pengamatan langsung
- Palpasi dengan menggunakan tangan kita untuk merasakan tekstur kulit, meraba adanya massa di bawah kulit, suhu tubuh dan vibrasi/getaran juga dapat dipalpasi.
- Perkusi digunakan untuk mendengar suara yang dipantulkan jaringan tubuh di bawah kulit atau struktur organ. Suara yang dihasilkan dari ketukan tangan kita dapat dinilai dari timpani atau resonan dan dull atau flat.
- Auskultasi dengan menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara organ tubuh, dan penting untuk mengkaji sistem pernapasan, jantung dan sistem pencernaan.
Kaitannya dengan asukultasi, tentu kita harus tahu bagaimana bunyi normal dan tidak normalnya. Nah, berikut berbagai bunyi yang biasa terdengar saat melakukan auskultasi.
BJ 1 dan II klik disini
Gallop klik disini
Mur mur klik disini
Untuk bunyi Broncovesikuler, Pleuralr, Ronkhi, Stridor, Tracheal, Vesiculer, Whezing
klik disini
semoga bermanfaat,...
No comments:
Post a Comment