Jadwal solat

Saturday, March 5, 2011

Semoga benar, semoga

Siang tadi begitu terik, lebih terik dari tempat asalku. Namun malam ini terasa begitu sunyi, senyap sepi. Selain itu juga terasa dingin karena sore tadi hujan sempat menerpa... beberapa minggu tidak disini membuatku lupa kebiasaan yang setiap malam kulakukan. Dalam diamku mengingat-ingat apa yang biasa kulakukan, Boy teman imajinerku datang...

Kemarin Boy datang dengan wajah sedihnya, tapi kali ini berbeda. Dia terlihat sedikit tersenyum. melihat senyum Boy, aku malah jadi heran. Ada apa gerangan. Sepertinya ada hal luar biasa yang terjadi padanya....

Boy, ada yang berbeda dengan senyummu? Wajahmu pun begitu cerah, 180 derajat berbeda dari hari kemarin. Apa yang membuatmu seperti ini?
“Masih ada kaitannya dengan hari kemarin Bro.”
“Maksudnya?”, aku benar-benar tidak paham apa yang temanku Boy katakan.
“About my friend, do you remember?”
“Owh masalah temanmu itu, ada kabar apa lagi?”, aku bertanya
“Dia tidak cerita banyak Bro, dia hanya mengatakan...


Satu keinginan dan harapan yang benar-benar kamu yakini dan kamu inginkan tak akan pernah hilang dari pikiranmu. Betapapun berat, sulit atau bahkan kian menjauh harapan itu bisa kau raih. Karena keinginan yang kuat itu ibarat alteko yang melekat kuat. Atau ibarat apapun yang tak bisa dilepaskan. hanya saja jangan biarkan endapan keinginan yang kian sulit, kian menjauh atau bahkan telah tertutup itu membuatmu larut dalam kesedihan, goyah konsistensi, hilang arah, atau bahkan kalut. Semua itu adalah bagian dari skenario yang telah Maha Kuasa tuliskan untuk hambanya. “pasti selalu ada hikmah atau pelajaran dari setiap apa yang kita alami, bukan begitu kata para ulama dalam khotbahnya. Hikmah atau pelajaran itulah yang penting kamu petik dan jadi panduan untuk melangkah selanjutnya Boy. Maaf Boy, bukannya aku mencramahimu. Aku hanya ingin sekedar berbagi. Dan kali ini aku mengalami hal sulit Boy, aku menyadari posisiku sekarang, aku tidak mungkin lagi memaksakan jalan ini. Seperti pelajaran yang ku dapatkan kemarin, aku akan mencari jalan lain walaupun tidak mudah Boy. Semoga yang kulakukan itu benar.... semoga...

“Sudah. itu saja yang ia katakan..... Lalu kenapa kamu tersenyum Boy? Bukankah yang temanmu ceritakan itu tidak lucu”

“Memang tidak lucu Bro. Memang. Senyumku ini senyum haru untuk temanku itu. karena dia mampu menjadikan hal kecil yang ia alami menjadi satu pelajaran berharga. Berbeda denganku yang cuek bebek dengan hal apapun, mengalir saja.”

“Haru Boy? Hal kecil katamu! Aku rasa itu bukan hal kecil buatnya, karena ia bilang kemarin bahwa itu adalah prioritasnya. Mungkin kamu lupa poin itu Boy. Sampaikan salamku untuk temanmu itu, semoga ia benar-benar tidak larut dalam kesedihan...

“ok Bro. Ok. Akan kusampaikan. Kalau tidak lupa y,hee” Boy mencoba melucu
“wah, terlalu dah kalau kamu sampai lupa. Temanmu itu, temanmu.. tega kamu.”
“iya. Iya pak Bro insya Alloh kusampaikan.”
“Bagus! Itu baru namanya teman, aku yakin dia pasti butuh perhatian.”, kataku sambil menepuk lengan Boy
“Disamping bagus aku juga keren Bro,hahahahaha”,
“y terserah kamulah...... aha! sekarang aku ingat kebiasaanku disini Boy. Biasanya jam segini hotspotan di gd. C. Sudahkan ngobolnya? Kalau sudah aku tak meluncur ke gd. C y...

Belum sempat Boy menjawab pertannyaan itu, aku langsung pergi...

Semoga benar, yang kulakukan

doadoa

No comments:

Post a Comment