Jadwal solat

Saturday, March 5, 2011

Pelajaran berharga

Siang hari yang tumben sekali tidak hujan, aku duduk dibangku bengkel samping rumah. Seperti biasa, aku duduk sambil bercengkrama dengan orang lain seadanya yang disitu. Kebetulan kali ini ada orang yang sedang mengecat rangka motornya, teringat saat mengecat motorku dulu dengan warna kuning emas. Tapi yang berbeda sekarang adalah alatnya sudah sedikit agak modern. Sedang asik-asiknya melihat proses pengecatan itu, Boy temanku datang dengan muka agak murung dan kelihatan sedih sekali...

Aku membuka percakapan. “Boy, apa yang terjadi denganmu? Tumben sekali kamu murung seperti itu,...”
“Ini Bro, ini,...”
“Ini, ini apa? Ayolah cerita saja”, aku memintanya untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi...
“Jangan disini Bro, aku malu menceritakannya disini”
“ok, kita ke rumah saja”


Aku mengajak Boy untuk pergi ke rumah saja. Kebetulan tempat duduk di depan rumah kosong dan kami memilih untuk melanjutkan obrolan tadi disitu,...

“Ayo Boy, ceritakan apa yang terjadi denganmu?”
“Sebenarnya ini masalah temanku Bro”
“Teman yang mana Boy?”
“Itu Bro, yang rumahnya dipinggir jalan sebelum jembatan. Tahu kan?”
“Iya iya tahu, Lalu kenapa kamu yang sedih? Ah aneh kamu ini”, aku heran sambil mengernyitkan dahi..

“Aku kasihan dan salut sama dia Bro, gini ceritanya,..... dengerin y
- Hari ini aku mendapatkan pelajaran yang sangat berharga, yang sedikit membuat prioritasku di tahun ini tertunda. Tak kurang 4 tahun aku menutup diri untuk tidak memikirkan hal seperti ini. Entah alasan apa yang membuat satu urusan ini benar-benar aku tinggalkan. Di awal tahun 2011 ini, aku merasa sudah waktunya hal ini menjadi prioritas. Tidak mudah memang menjalani sesuatu hal yang sudah lama ditinggalkan. Dan apa yang terjadi sekarang benar-benar membuatku mengerti, untuk meraih sesuatu yang kita inginkan tidaklah mudah apalagi aku menyadari tidak berbakat tentang hal ini. Dalam do’aku tempo hari aku meminta kepada-Nya petunjuk tentang hal ini, dan hari ini Ia kirimkan petunjuk-Nya melalui seorang teman. Perasaanku langsung tidak karuan ketika mendengar kabar yang temanku sampaikan. Harapan hilang dan satu jalan tertutup sudah. Aku benar-benar kecewa dengan diriku sendiri. Tapi dibalik kekecewaan itu, ada hikmah yang aku ambil. Fokus terhadap sesuatu itu tidaklah cukup, lebih lagi ketika tidak menyia-nyiakan kesempatan dan mau berkorban. Entah korban waktu bahkan korban materi. Asalkan satu, hal yang menjadi prioritas itu benar-benar kita yakini. Jangan setengah-setengah. Sekarang aku hanya bisa berharap Boy, semoga masih terbuka jalan yang lain, dan aku akan mencarinya-

“seperti itu yang ia ceritakan, aku yakin ini adalah hari yang sangat berarti baginya. Hari dimana ia merasa kecewa dan juga mendapat pelajaran berharga dari apa yang ia alami.”

“Mungkin benar katamu Boy, ini hari yang berarti baginya. Tapi maksud kata-kata. “Tak kurang 4 tahun aku menutup diri untuk tidak memikirkan hal seperti ini.” Hal seperti ini apa yang ia maksudkan Boy? Hal apa?” aku bertanya pada Boy

“Entah Bro, aku juga tidak begitu paham hal apa yang ia maksudkan. Dia orangnya gitu, kadang gk terbuka sama orang lain.” Boy menjawabnya...

“mungkin dia tidak ingin memperlihatkan kesedihannya pada orang lain Boy. Dan melalui ceritanya tadi sepertinya dia ingin mengingatkanmu agar jangan mudah melepas apa yang telah kamu raih karena ia bilang diceritanya itu bahwa “untuk meraih sesuatu yang kita inginkan tidaklah mudah.” Termasuk urusan cinta karena dia tahu bahwa kamu seorang playBoy,hahaha

Dan ia juga menambahkan kata-kata “apalagi aku menyadari tidak berbakat tentang hal ini.” Maksudnya, ia tidak berbakat untuk meraih sesuatu hal yang menjadi prioritasnya sekarang. Beda sama kamu Boy, sudah berbakat memikat hati perempuan, e malah jadi playBoy... wah tidak mensyukuri bakat yang kamu miliki,hahahahaha aku mencoba melucu dan menyinggung masalah teman Boy tadi dengan kelakuan Boy yang masih saja sok jadi playBoy...

“Wah, wah, gk usah disambung-sambungkan sama aku Bro. Beda ini ceritanya”, Boy mencoba mengelak..

“Aku tahu ini beda. Tapi mendengar cerita tadi, kamu emang termasuk gk mensykuri bakatmu boy, karena masih saja sok jadi plaBoy dan tidak menjaga apa yang sudah kamu dapatkan... haha

“Ah dasar kamu Bro”


Selamat berbahagia vsenyum

cium

No comments:

Post a Comment